Jumat, 12 September 2008

Kembali ke Barisan Para Pejuang Sejati

September 2006

Kaderisasi telah digoyang eksistensinya mulai dari dibatasi sampai akhirnya dilarang. Kaderisasi selain menciptakan efek yang luar biasa bagi yang dikader juga menyisakan sedikit harapan bagi manusia-manusia diluar pengkader dan yang dikader, yang sangat mengharapkan perubahan menjadi hidup yang lebih baik. Seperti sudah sangat lazim ketika proses kaderisasi berlangsung terdapat bagian terjun ke masyarakat baik hanya sekadar wawancara hingga kegiatan konkrit yang cukup menyentuh masyarakat. Pada bagian ini masyarakat merasa ada harapan-harapan baru dalam hidup mereka karena akhirnya ada yang peduli dan bertindak nyata atas beberapa masalah kecil yang mereka hadapi. Mereka merasa diperhatikan sehingga terlihat semangat menuju perubahan mengalir dari raut-raut wajah mereka dan mereka yakin hidup akan lebih baik. Hal ini didasarkan pada adanya calon-calon pemimpin bangsa mulai peduli pada mereka dan mereka sadar bahwa telah muncul pejuang-pejuang baru yang akan memperjuangkan kebenaran dan keadilan,walaupun terkadang hal tersebut hanya berlangsung sesaat karena hanya bagian dari proses yang terkadang hancur dalam genangan realitas. Realitas ini menyadarkan masyarakat bahwa yang sekarang mereka butuhkan adalah pejuang-pejuang sejati.

Kesadaran ini muncul karena adanya pejuang yang berjuang ‘hanya’ dengan kata-kata ‘langit’ atau sekedar menciptakan konsep-konsep semata tanpa tindak lanjut yang baik. Mereka sangat mendambakan pejuang sejati yang di lisan,hati,dan perbuatan mengikrarkan satu hal yaitu dia adalah seorang pejuang sejati. Pejuang yang hidup dengan satu keinginan menorehkan tinta-tinta emas dihati masyarakat bukan hanya di sejarah kehidupan bernegara. Pejuang yang mengusung dengan begitu jelasnya konsep-konsep perubahan dan secara langsung mencelupkan dirinya pada bagian proses perubahan yang nyata bukan sekedar konsep-konsep indah. Pejuang yang melakukan proses penyadaran pada masyarakat dengan serta merta melakukan penyadaran akan eksistensi diri. Dimulai dari yang kecil hingga yang sangat besar sekalipun. Mulai dari penghematan energi hingga penyadaran mengenai adanya kekuasaan besar yang membelenggu diri baik secara fisik maupun secara pemikiran. Yang pada akhirnya akan mengoyang pemikiran akan perlunya revolusi bangsa untuk melakukan perubahan tata dunia yang telah diatur sedemikian rupa oleh ‘raja-raja zalim’ yang hanya menguntungkan si raja. Pejuang yang mulai dari hal-hal kecil untuk menuju perubahan yang luar biasa. Pejuang-pejuang yang berada pada satu barisan mengusung perubahan dunia melalui perjuangan-perjuangan sejati.

-sang pejuang-

Tidak ada komentar: